Kebudayaan Daerah Sumbawa
Sumbawa memilki banyak kebudayaan daerah untuk menarik
wisatawan lokal maupun manca negara berkunjung ke daerah tersebut dan sebagai
ciri khas suatu daerah. Kebudayaan daerah Sumbawa diantaranya:
1. Upacara
Nyorong
Upacara
Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri Sumbawa (Tau
Samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini dilaksanakan setelah bakatoan
(lamaran). Pihak laki-laki diterima oleh orangtua si wanita yang kemudian
diteruskan dengan cara basaputis (memutuskan). Di dalam acara basaputis inilah
ditentukan hari-hari baik untuk melaksanakan acara nyorong dalam sebuah prosesi
pernikahan masyarakat Samawa. Disini Tau Samawa hanya mengenal istilah nyorong,
meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang menerima.
2. Main Jaran
Main jaran merupakan suatu permaian
keahlian memacu kuda oleh seorang joki. Joki adalah seorang anak yang
menunggangi kuda. Permainan ini sangat digemari oleh masyarakat setempat bahkan
masyarakat dari luar pulau Sumbawa sengaja datang untuk menyaksikan kegaitan
permainan tersebut.
Sesuai dengan perkembangan zaman,
main jaranpun ikut berkembang. Hal ini masih kita lihat sampai sekarang yang
dilakukan oleh masyarakat Sumbawa. Dilihat dari atribut yang digunakan oleh
kuda-kuda pacu dan para joki sudah memperhatikan keselamatan. Kuda pacu
diberikan hiasan-hiasan yang terbuat benang woll dan bahan lainnya, berikut
disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh kuda pacu.
1. Jombe atribut yang terbuat tali (benang woll) yang
ditempelkan berbagai macam pernak pernik dan dipasang di muka dan leher kuda.
2. Tali kancing merupakan tali yang diikat dan dipasang
di dalam mulut kuda dan digunakan pada saat pelepasan.
3. Kili merupakan kawat yang dibuat berbentuk angka
delapan sebagai penyambung tali pengendali dengan rantai yang ada dipasang di
mulut kuda.
4. Lapek merupakan alas tempat duduk joki yang diletakkan
pada punggung kuda dan terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering.
Begitu hal dengan atribut yang
digunakan oleh joki, juga diperhatikan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan
para joki. Berikut disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh para joki.
1. Helem digunakan sebagai pelindung kepala dan berfungsi
sebagai untuk mengurangi cidra dari joki apabila terjatuh.
2. Baju kaus berlengan panjang dan celana panjang.
3. Ketopong digunakan sebagai sarung kepala digunakan
sebelum memakai helem.
4. Cambuk biasanya terbuat dari kayu rotan.
5. Baju ban (baju rompi) yang memiliki nomor sebagai
nomor urut kuda.